http://yantoriyanto.blogspot.co.id/ |
Panorama Wisata Waduk Jangari yang Eksotis, Wilayah
Kabupaten Cianjur sangat luas. Objek wisata pun
juga cukup banyak. Salah satunya Waduk Jangari Cirata. Waduk ini
terbentuk dari genangan air seluas 62 kilometer persegi akibat pembangunan
waduk yang membendung Sungai Citarum. Genangan waduk tersebut tersebar di tiga
kabupaten, yaitu Kabupaten Cianjur, Purwakarta dan Kabupaten Bandung.
Genangan
air terluas terdapat di Kabupaten Cianjur, yang kemudian dimanfaatkan sebagai
daya tarik wisata rekreasi berbasis air. Saat ini objek wisata tirta yang
paling berkembang dan ramai dikunjungi wisatawan lokal di kawasan Waduk Cirata
adalah Jangari dan Calingcing di Kabupaten Cianjur.
Padahal
selain kedua tempat tersebut, masih banyak daya tarik potensial lainnya yang
belum dikembangkan, seperti bendungan dan teknologinya, wisata agro, dan
ekowisata hutan. Lokasi yang strategis maupun daya tarik yang cukup beragam
tadi nampaknya belum cukup untuk menjadikan objek wisata ini dikunjungi
wisatawan non lokal, terlebih mancanegara. Kawasan Waduk Cirata dengan luas
43.777,6 hektar terdiri dari 37.577,6 hektar wilayah daratan dan 6.200 hektar
wilayah perairan.
Fungsi
utama waduk sebagai pembangkit tenaga listrik, ternyata menimbulkan berbagai
kegiatan ikutan yang berkembang di kawasan Cirata, termasuk pariwisata. Dengan
memanfaatkan kondisi alam dan lingkungan air yang terbentuk di kawasan ini,
potensi daya tarik wisata tersebut berkembang dan menarik wisatawan untuk
berkunjung ke beberapa lokasi di kawasan Waduk Cirata.
Objek
wisata Jangari yang terletak di Desa Bobojong, Kecamatan Mande yang berjarak
lebih 17 kilometer dari pusat kota Cianjur, memiliki luas sekitar 15 hektar.
Sedangkan Calingcing berlokasi di Desa Sindangjaya, Kecamatan Ciranjang,
sekitar 20 kilometer dari kota Cianjur, dengan luas sekitar 5 hektar. Kedua
lokasi tersebut sangat strategis karena berada pada titik pertemuan dua
lintasan pintu masuk menuju wilayah pengembangan pariwisata Cirata yaitu dari
arah Cianjur (Jakarta dan Bogor) serta Ciranjang (dari Bandung) yang memiliki
potensi pasar wisatawan yang sangat besar. Untuk menuju ke Jangari terdapat
rute angkutan umum dari pusat kota Cianjur. Aksesibilitas ke Calingcing tidak
sebaik Jangari. Lokasi Calingcing lebih jauh dari pusat kota Cianjur dan belum
ada angkutan umum menuju lokasi tersebut.
Di
lokasi Jangari dan Calingcing wisatawan dapat menikmati rekreasi alam terbuka,
dengan berbagai aktivitas yang dapat dilakukan seperti melihat-lihat
pemandangan genangan air waduk, berperahu, memancing atau hanya sekedar
berjalan-jalan dan duduk–duduk bersama teman atau keluarga sambil menikmati
makanan yang mereka bawa. Kegiatan berperahu mengelilingi waduk Cirata dikenai
tarif sekitar Rp30.000, untuk berperahu selama 2-3 jam. Atraksi yang dapat
dinikmati oleh pengunjung pada saat berperahu mengelilingi waduk adalah melihat
jaring terapung dan budidaya ikan sambil menikmati hidangan berupa ikan bakar/goreng
yang disediakan oleh salah satu rumah makan terapung yang terdapat di lokasi
tersebut.
Namun saat ini, populasi jaring terapung yang cukup banyak terkesan hampir
menutupi permukaan waduk, sehingga dapat mengurangi kenyamanan
wisatawan/pengunjung pada saat melakukan pesiar, karena menghalangi pemandangan
keseluruhan.
Fasilitas
penunjang yang tersedia di lokasi Jangari diantaranya pelataran parkir yang
cukup luas, namun sayangnya belum tertata dengan baik. Hal tersebut terlihat
pada saat hari libur dengan jumlah pengunjung yang banyak, ruang parkir menjadi
tidak teratur dan terkesan semrawut. Fasilitas lainnya yaitu toilet umum -namun
kondisinya kurang bersih, demikian juga dengan kondsi lingkungan keseluruhan.
Saung-saung yang terletak di sepanjang jalan di dekat pusat keramaian Jangari
dapat disewa oleh pengunjung untuk duduk-duduk dan beristirahat.
Untuk
memenuhi kebutuhan wisatawan juga tersedia kios-kios dan warung-warung makanan
yang menjual berbagai makanan dan minuman serta barang-barang dagangan lainnya.
Selain warung, pedagang kaki lima terlihat cukup banyak menggelar dagangannya.
Letak kios dan warung-warung tersebut saat ini belum tertata dengan baik, dan
kurang menjaga kebersihan sekitarnya. Sebagian besar kios-kios tersebut
terletak di tepi sempadan genangan, sehingga menghalangi pemandangan langsung
ke bentangan waduk.
Untuk
menambah daya tarik wisata di Jangari pada setiap hari libur/besar pihak
pengelola menyediakan atraksi-atraksi kesenian tradisional maupun modern yang
digemari oleh para pengunjung seperti jaipongan atau musik dangdut.
Saat ini pengelolaan objek dan daya tarik wisata Jangari dan Calingcing
dilaksanakan oleh Pemda Cianjur, mengingat kedua lokasi tersebut berada pada wilayah
administrasi Kabupaten Cianjur. Objek wisata Calingcing tidak seramai dan belum
berkembang seperti Jangari. Selain lokasinya lebih jauh dari jalan raya
Cianjur, tempat ini juga tidak dilalui kendaraan umum. Fasilitas yang tersedia
di Calingcingpun tidak selengkap dan sebanyak yang terdapat di Jangari,
meskipun harga tiket masuk yang dikenakan ke pengunjung sama, yaitu Rp500 per
orang.
Selain
Jangari dan Calingcing, lokasi lainnya relatif belum berkembang dan dikunjungi
wisatawan. Padahal lokasi dimana dam site Cirata berada potensial untuk
dikembangkan sebagai objek wisata pendidikan dan penelitian berbasis teknologi.
Pihak pengelola waduk Cirata (BPWC) bahkan telah memiliki rencana pengembangan
kawasan ini untuk menjadi resor wisata, namun pembangunannya terhambat masalah
sumber daya.
Karakteristik
Pengunjung. Potensi daya tarik yang dimiliki kawasan Waduk Cirata secara
keseluruhan sebenarnya sangat beragam. Selain daya tarik wisata tirta yang
menjadi objek wisata rekreasi paling berkembang saat ini, bendungan dengan
teknologi pembangkit listrik di dalam perut bumi merupakan objek wisata
pendidikan dan penelitian yang belum tergali. Demikian juga dengan potensi
wisata agro selain perikanan jaring terapung, wisata alam hutan, maupun wisata
budaya dan kesenian yang belum banyak dilirik.
Mengingat
lokasi dan aksesibilitasnya yang sangat baik, objek wisata di kawasan ini
sangat potensial untuk menarik wisatawan dari luar Cianjur. Keberadaan kawasan
wisata Puncak, maupun jalur regional Jakarta-Cianjur-Bandung
merupakan sumber wisnus maupun wisman yang potensial. Demikian juga dengan
perkembangan jalur Purwakarta-Padalarang. Luasnya kawasan dengan daya tarik
yang beragam dan tersebar di kawasan Waduk Cirata menyebabkan pengembangan
kepariwisataan perlu didistribusikan dengan tema-tema dan sasaran pasar yang
berbeda-beda. Peningkatan kualitas produk mencakup kualitas daya tarik dan
fasilitas penunjang di kawasan ini perlu dilakukan, sehingga diharapkan dapat menarik
pangsa pasar wisatawan lain dari golongan menengah atas.
Panorama Wisata Waduk Jangari yang Eksotis
0 Komentar